Suku
Nias adalah sebutan untuk orang-orang yang mendiami pulau Nias, pulau Nias
berada disebelah barat pulau Sumatra. Pulau Nias yang berpenduduk sekitar
700.000 jiwa ini dibagi menjadi 5 wilayah pemerintahan yaitu kota Gunungsitoli,
Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat dan Kabupaten Nias
Utara.
Asal-usul
orang Nias sampai sekarang belum ditemukan secara pasti, ada banyak teori yang
mengatakan bahwa nenek moyang suku nias berasal dari orang Cina Selatan,
Vietnam,Taiwan dan Filipina yang bermigrasi dari daratan Asia ke kepulauan
Nusantara.
Adat
adat di Nias rata-rata masih mengikuti budaya nenek moyang yang dari kebudayaan
megalitikum, serta banyak benda megalitikum yang ditemukan pulau Nias seperti
patung-patung para leluhur, rumah adat (omo hada), pemakaman, kursi kepala adat
dll.
Lompat Batu (Fahombo) |
Dalam budaya
Ono Niha (Nias) terdapat cita-cita atau tujuan rohani hidup bersama yang
termakna dalam salam “Ya’ahowu” (dalam terjemahan bebas bahasa Indonesia
“semoga diberkati”). Dari arti Ya’ahowu tersebut terkandung makna:
memperhatikan kebahagiaan orang lain dan diharapkan diberkati oleh Yang Lebih
Kuasa. Dengan kata lain Ya’ahowu menampilkan sikap-sikap: perhatian,
tanggungjawab, rasa hormat, dan pengetahuan. Jika seseorang bersikap demikian,
berarti orang tersebut memperhatikan perkembangan dan kebahagiaan orang lain :
tidak hanya menonton, tanggap, dan bertanggungjawab akan kebutuhan orang lain
(yang diucapkan : Selamat – Ya’ahowu), termasuk yang tidak terungkap, serta
menghormatinya sebagai sesama manusia sebagaimana adanya. Jadi makna yang
terkandung dalam “Ya’ahowu” tidak lain adalah persaudaraan (dalam damai) yang
sungguh dibutuhkan sebagai wahana kebersamaan dalam pembangunan untuk
pengembangan hidup bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar